GoPresent – Sebuah foto yang memperlihatkan sampul belakang proposal kegiatan sejumlah organisasi kemahasiswaan di Provinsi Gorontalo yang diajukan ke salah satu perusahaan tambang, mendadak viral dan menuai banyak sorotan.
Pasalnya, dalam proposal tersebut tercantum tanda tangan Ketua PKC PMII Gorontalo, Windy Olivia, di saat organisasi mahasiswa PMII Pohuwato tengah lantang memperjuangkan hak-hak masyarakat yang dinilai diabaikan oleh pihak perusahaan tambang.

Salah satu pemuda Pohuwato, Nukhrawi, ikut menyoroti tindakan tersebut. Ia menilai, Ketua PKC PMII Gorontalo telah merendahkan martabat mahasiswa sebagai pelopor perjuangan rakyat.
“Kita tahu sekarang ini sedang terjadi benturan antara rakyat dan pihak perusahaan. Dan di tengah benturan itu, kami para pemuda dan unsur mahasiswa sedang memperjuangkan hak-hak rakyat yang dikebiri oleh perusahaan,” tegas Nukhrawi.
Ia menyebut tindakan Ketua PKC PMII Gorontalo menandatangani proposal itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perjuangan mahasiswa.
“Tindakan dia itu sama saja dengan merendahkan harga diri mahasiswa, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam mengawasi dan mengadvokasi masyarakat,” sambung alumni PMII Pohuwato itu.
Lebih lanjut, Nukhrawi menyindir bahwa Ketua PKC PMII Gorontalo selama ini kerap berbicara soal soliditas dan solidaritas kader, namun justru bertindak sebaliknya.
“Omong kosong semua. Bicara soal solidaritas kader tetapi dia sendiri yang tidak solid. Hanya mementingkan kegiatan seremonial, sementara kami yang memperjuangkan hak-hak rakyat justru menanggung getah pahitnya. Seperti pemimpin yang tidak ada urat malunya,” ujarnya dengan nada tegas.
Di akhir pernyataannya, Nukhrawi menegaskan bahwa PMII Pohuwato akan tetap berada pada jalur perjuangan bersama rakyat.
“Yang terpenting, kami di PMII Pohuwato masih terus berada pada prinsip kami — bergandengan tangan dengan rakyat. Kami bukan bagian dari PKC PMII Gorontalo, dan mereka juga bukan bagian dari kami,” tandasnya.













