GoPresent – Sekretaris Daerah, Iskandar Datau, angkat bicara terkait pemeriksaan dirinya di Ruang Tipidkor Polres Pohuwato, pada Jumat (25/10/2024).
Berdasarkan penuturannya pada sejumlah awak media, dirinya diundang di Polres Pohuwato hanya dimintai klarifikasi soal keterlambatan belanja daerah yang disesuaikan dengan kas daerah.
“Hal ini terjadi di semua daerah, tidak hanya di Pohuwato. Bahkan tahun lalu itu di daerah lain ada yang sampai merumahkan tenaga kontrak dan tidak membayar TPP. Kita tidak lakukan itu,” tutur Iskandar.
Lebih lanjut, kata Iskandar, pengelolaan keuangan di Kabupaten Pohuwato dilakukan secara non tunai yang terjamin akuntabilitas dan transparansi pengelolaannya.
“Jadi semua transaksi ini non tunai, tidak ada yang dibayar tunai. Jadi akuntabilitas dan transparansi pengelolaan tidak ada yang dilakukan secara tunai,” paparnya.
Selanjutnya, Iskandar mengungkapkan kedatangannya ke Mapolres Pohuwato untuk memberikan klarifikasi terkait laporan yang diterima pihak kepolisian.
“Ternyata laporan dari Nandar itu tidak benar. Dia melaporkan ada anggaran Rp1,8 miliar, padahal anggarannya hanya Rp1,4 miliar. Jadi tadi hanya bercerita saja dengan penyidik, lama memang, tapi sebagian besar hanya pendataan,” jelas Iskandar.
Dirinya pun menepis isu yang menyebutkan sudah 3 (tiga) kali diundang oleh Polres Pohuwato.
“Yang jelas baru satu kali diundang. Karena kemarin saya masih ada kesibukan. Malah mereka menawarkan kalau bisa di kantor saja, karena ini bukan masalah, tapi klarifikasi,” tandasnya. (rik)