GoPresent – Keberadaan sebuah helikopter asing yang diduga mendarat di Desa Bumi Bahari, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, memicu reaksi keras dari anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
Limonu Hippy, legislator dari Fraksi Gerindra, meminta agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan menyeluruh terkait peristiwa tersebut.
Menurut Limonu, pendaratan helikopter dari luar negeri di wilayah Gorontalo, apalagi tanpa kejelasan izin dan tujuan, merupakan persoalan serius yang tidak bisa dianggap enteng.
“Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ini helikopter dari luar negeri. Artinya, keberadaannya perlu dipertanyakan. Apakah mereka mengantongi izin resmi untuk masuk dan mendarat di daerah kita? Atau justru ini ada agenda lain di baliknya?” tegas Limonu Hippy kepada awak media ini, Rabu (29/5/2025).
Limonu juga menyoroti sikap pemerintah daerah, khususnya Wakil Bupati Pohuwato, yang sebelumnya menyampaikan permintaan maaf kepada pihak perusahaan setelah muncul pemberitaan dari media yang mempertanyakan keberadaan helikopter tersebut.
“Kalau ada media mempertanyakan, itu wajar. Mereka menjalankan fungsi kontrol dan punya hak bertanya. Perusahaan bisa klarifikasi, tapi kenapa justru pemerintah yang buru-buru minta maaf? Apa pemerintah kita sudah sebegitu rendah di hadapan investor?” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya bersikap tegas dan tetap menjaga kewibawaan, apalagi jika yang dipertanyakan menyangkut kedaulatan wilayah dan potensi ancaman dari luar.
“Jangan sampai perusahaan merasa lebih berkuasa dari pemerintah. Ini soal martabat daerah. Kita bukan anti-investasi, tapi jangan sampai kita seperti bersujud di hadapan mereka. Pemerintah harus berada di posisi yang benar, bukan tunduk,” tambahnya.
Limonu juga meminta aparat penegak hukum dan instansi teknis seperti otoritas penerbangan sipil untuk segera melakukan investigasi. Ia menegaskan pentingnya memastikan apakah pendaratan helikopter tersebut memang darurat atau justru disengaja dengan tujuan tertentu.
“Apalagi ini helikopter dari negara lain. Jangan-jangan ini bukan sekadar masalah penerbangan, tapi ada potensi ancaman terhadap keamanan. Itu yang harus diwaspadai,” tandasnya.(rik)