GoPresent – Fraksi Golkar dan Fraksi Amanat Desa DPRD Pohuwato meminta Pemerintah Daerah melakukan evaluasi terkait pemberian beasiswa kedokteran bagi pelajar di tahun 2025 mendatang.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Fraksi Golkar, Akbar Baderan, saat pemberian pandangan umum fraksi ketika Rapat Paripurna tentang Nota Pengantar APBD Tahun Anggaran 2025, Kamis (14/11/2024).
“Kami menilai pemda perlu melakukan moratorium terhadap pemberian beasiswa kedokteran di tahun 2025,” tutur Akbar Baderan.
“Saat ini ada sekitar 38 calon dokter yang dibiayai oleh daerah. Maka pemda seharusnya lebih fokus pada penyelesaian studi 38 orang ini dan untuk sementara menghentikan pemberian beasiswa untuk pelajar baru,” lanjutnya.
Meski begitu, kata Akbar, pemberhentian pemberian beasiswa hanya dilakukan pada pelajar yang mengambil jalur mandiri. Sementara untuk jalur prestasi, Akbar justru meminta pemda tetap melanjutkan pemberian beasiswa.
“Kalau lewat jalur mandiri otomatis biayanya lebih besar. Kalau lewat jalur prestasi seperti SB dan SN, itu yang wajib sama-sama kita dukung dengan beasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Amanat Desa, Mohamad Afif, mengatakan jika 38 calon dokter sudah cukup untuk mewujudkan visi 1 dokter 1 kecamatan di Kabupaten Pohuwato.
“Kalau kita hitung secara matematis harusnya ini sudah lebih dari cukup. Karena bukan 1 dokter untuk 1 kecamatan lagi, tapi sudah 3 dokter untuk 1 kecamatan,” tambah Afif.
Afif bahkan meminta pemda lebih fokus peda persoalan lain yang dinilai lebih urgent. Di antaranya adalah penambahan armada pemadam kebakaran dan mobil pengangkut sampah.
“Yang lebih penting dan lebih dibutuhkan masyarakat saat ini adalah pengadaan 1 mobil damkar untuk 1 kecamatan, begitu juga dengan mobil pengangkut sampah. Karena ternyata di Pohuwato ini ada TPA, tapi tidak dimanfaatkan dengan baik,” tandas Afif.
Perlu diketahui, program 1 dokter 1 kecamatan merupakan program yang sudah dijalankan sejak kepemimpinan Syarif Mbuinga. Di mana ada sejumlah 18 calon dokter yang disekolahkan. Kemudian dilanjutkan di kepemimpinan Saipul Mbuinga dengan jumlah 20 calon dokter.
Setiap tahun, pemerintah daerah diketahui mengucurkan dana sebesar 3-4 Miliar Rupiah untuk penerima beasiswa kedokteran tersebut. (rik)