GoPresent – Peristiwa kurang mengenakan yang melibatkan tenaga kesehatan (nakes) kembali terjadi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Popayato, Selasa (03/12/202/), malam.
Kejadian bermula saat Doddy Daud ingin membawa anaknya Syakillah Arafah Daud (4) yang berjenis kelamin perempuan berobat di Puskesmas Popayato pada Senin (02/12), malam. Tiba di Puskesmas, anaknya hanya dirawat di ruangan pasien pria dewasa.
“Anak saya dirawat di ruangan laki-laki dewasa. Alasan mereka karna di ruangan anak itu sudah banyak pasien, termasuk ada orang dewasa juga yang dirawat di ruang anak,” kata Doddy kepada awak media ini.
Berharap anaknya bisa mendapat perawatan intensif dari pihak Puskesmas, Doddy kemudian menerima jika anaknya harus dirawat di ruangan orang dewasa.
Kemudian pada hari Selasa (03/12) sekitar pukul 23.00, Doddy mendapat informasi dari nakes yang bertugas bahwa anaknya harus dipindahkan ke ruangan ibu hamil (bumil), karena akan ada pasien lainnya.
“Jam 11 malam tadi itu anak saya diminta untuk dipindahkan di ruangan ibu hamil. Katanya ada pasien lain,” papar Doddy.
Doddy pun menolak untuk memindahkan buah hatinya, dikarenakan anaknya tersebut baru bisa tidur nyenyak di malam itu. Sebab di malam sebelumnya, tidur anaknya selalu terganggu.
“Saya menolak. Soalnya anak saya ini baru bisa tidur nyenyak. Kalau harus dipindahkan malam ini juga jelas dia akan bangun dan itu akan berpengaruh pada kondisinya. Kan bisa dipindahkan besok juga,” ujar Doddy.
Mendapat penolakan dari dirinya, Doddy kemudian mengatakan jika nakes tersebut melontarkan kata yang menyinggung perasaannya.
“Dia (nakes) itu bilang begini ‘ih torang olo banyak pasien,” cetus Doddy menirukan gaya bicara nakes tersebut.
Tak sampai disitu, Doddy dan istrinya bahkan sempat mendengar seorang nakes menyuarakan bahwa yang punya pendidikan hanyalah para nakes tersebut.
“Ada juga yang bersuara begini ‘susah mo ba cirita dengan ngoni ini, salah-salah torang ada sekolah,” ungkap Doddy.
Mendapati perlakuan yang tidak etis dari para nakes tersebut, Doddy dan istrinya akhirnya dengan berat hati memutuskan untuk membawa anaknya pulang ke rumah.
“Saya sudah tidak tahan, jadi sekitar jam 12 lewat malam saya bawa pulang anak saya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Popayato, Hanny W. Muliku, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Iya laporannya sudah sampai ke saya melalui Anggota DPRD, Pak Kiki,” ujar Hanny.
Lebih lanjut, kata Hanny, menempatkan pasien anak di ruangan orang dewasa adalah langkah yang keliru dan fatal untuk dilakukan.
“Memang fatal, tidak bisa,” tukasnya.
Hanny berencana akan mengadakan rapat evaluasi internal dengan mengundang seluruh staf bagian pelayanan, perawat, serta para dokter untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
“Pagi ini juga saya akan undang mereka, untuk menindaklanjuti laporan itu, saya akan benahi ini ke depan,” pungkasnya. (rik)